Belajar dan Kemuliaan Seorang Guru

Belajar merupakan sebuah proses yang lahir dari dalam menuju keluar dunia untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tertentu. Belajar berhubungan dengan satu kejadian memasukkan informasi lalu diolah lewat proses tertentu, yang proses kejadiannya bersifat tak bisa dilihat dengan mata. Sebagai suatu proses maka belajar akan berlangsung secara terus menerus sepanjang hidup. Belajar sendiri merupakan aktivitas mulia dalam hidup kita, bahkan agama islam memberi kedudukan tinggi untuk orang yang belajar dan mengajar suatu ilmu. Generasi muda yang belajar akan selalu dinaungi oleh malaikat, bahkan jika niatnya untuk mencapai kebajikan akan dimudahkan jalan menuju syurga.

Begitu mulianya orang belajar hingga siapapun yang mati disaat mempelajari ilmu, Tuhan memberinya gelar sebagai syuhada. Orang yang belajar benar benar luar biasa sampai Tuhan pun menempatkan kedudukan mereka setingkat orang yang berjihad di jalan Alloh swt. Aturan ini juga berlalu bagi pihak yang punya peran sebagai guru atau pengajar ilmu pengetahuan. Ilmu apapun asal itu ilmu yang berguna untuk kemaslahatan umat manusia maka sama pahalanya. Begitu mulianya posisi seorang guru hingga sayyidina Ali berkata bahwa andai kita harus membayar guru, maka tiap satu huruf ilmu yang disampaikan belum pantas jika dibayar seharga 3000 dinar. Jika nilai satu dinar 5000 rupiah, maka tiap satu huruf belum layak dihargai sebesar 15.000.000 rupiah. Ini bukan lelucon, tetapi hal yang mesti dipahami oleh orang orang yang sedang belajar agar memberi rasa hormat setinggi tingginya kepada orang orang yang menjadi guru kita.

Mengapa jepang bisa begitu maju pendidikannya dan kenapa cina bisa begitu cepat menjadi bangsa maju itu ada kaitan kuat dengan respek tinggi orang orang yang belajar kepada guru guru mereka. Kini mari kita bandingkan dengan negeri kita yang belum jua beranjak jadi negara yang maju pendidikannya, perlu sekali untuk mencontoh rasa hormat pelajar jepang kepada guru mereka. Pelajar di negeri ini kalau diamati begitu amburadul sikapnya kepada guru, mereka masih belum bisa menempatkan guru sebagai orang orang mulia. Mari ajarkan generasi muda yang masih belajar di negeri ini agar bisa menghormati guru, menghargai pengajar mereka dan menempatkan para pendidik ke level tertinggi. Boleh jadi suatu hari nanti kita menjadi pejabat penting di negeri ini, tetapi jangan pernah lupakan guru guru kita, kalau bisa buatlah kebijakan yang akan memuliakan guru dan dosen tercinta kita. Jangan Lupa dukung penulis untuk memenangkan ajang Informasi Kredit Terbaik di Indonesia