Kemenangan uruguay menjadi hal yang sangat menyakitkan untuk timnas italia. Gli azzurri atau nama lain dari timnas italia harus menelan pil pahit berupa kekalahan dalam pertandingan hidup mati di grup D. Hasil yang sangat tidak diinginkan ini sekaligus mengandaskan impian italia untuk melaju ke babak pedelapan final.
Sejak peluit pertama ditiup para pemain uruguay memang langsung tampil menggebrak Mereka berlari begitu kencang dengan semangat untuk mencapai kemenangan.Uruguay menyadari sepenuhnya bahwa kekalahan merupakan kiyamat , tak ada kata kalah atau imbang, yang mereka butuhkan adalah kemengan dengan 3 poin penuh.
Jalannya pertandingan antara italia melawan uruguay memang sangat menarik, adu kejeniusan strategi antara pelatih timnas uruguay dengan italia melaju bagai bola bundar yang terus dikejar demi tiket yang akan mengantarkan gelar. Ada hal menarik memang yang dikatakan oleh pelatih timnas uruguay, dia mengatakan jika pertemuan dengan italia merupakan angin surga. Sekilas pernyataan ini nampak sebagai bentuk rasa percaya diri yang tinggi jika uruguay akan menekuk italia.
Saling serang dan adu kehebatan menjadi tontonan yang sangat menarik pada laga ini. Dari statistik yang dikeluarkan oleh fifa.com tampak uruguay lebih mendominasi jalannya pertandingan. Umpan umpan yang dilesatkan akurat dalam membangun serangan hingga kadang sangat sulit dibaca oleh para pemain italia.
Pada laga ini italia cenderung lebih banyak bertahan, mereka melakukan ini karena memang italia hanya butuh hasil imbang, berapapun skornya asal setelah peluit akhir berbunyi mereka mampu menahan imbang uruguay maka otomatis italia akan lolos.
Sayangnya hal ini dimanfaatkan secara cerdik oleh para pemain uruguay, mereka terus saja menyerang dan sesekali mengecoh para pemain italia dengan strategi yang sangat cerdas. Imbasnya adalah bahwa para pemain uruguay lebih mampu mengontrol jalannya pertandingan,aman ketika melakukan serangan dan tetap kuat ketika italia mencoba melakukan serangan balik.
Penonton sepertinya juga tahu bahwa masalah gol tingggal menunggu waktu dan hal ini benar adanya ketika salah satu pemain uruguay mampu menjebol gawang gli azzurri hingga merubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan uruguay.
Merasa belum puas dengan hasil ini para pemain uruguay terus menekan tmnas italia yang mulai kehilangan konsentrasi dan dihantui beban berat .Bayang bayang tak lolos ke babak perdelapan final yang melingkupi para pemain italia menjadi keuntungan sendiri untuk timnas uruguay.
Setelah tertinggal di 45 menit kedua italia mencoba merubah strategi dengan satu tujuan untuk menyamakan kedudukan. Pertandingan semakin panas karena italia terus membombardir pertahanan uruguay, sayangnya serangan yang dilakukan oleh italia selalu mental dan mampu dihalau oleh ketangguhan barisan belakang uruguay.
Bahkan Mario Baloteli tak mampu berbuat banyak, penampilannya tak sebaik ketika ia bermain melawan Inggris beberapa hari lalu. Secara pasti ia akan mendapat cercaan dan hinaan dari suporter italia yang dikenal sangat mudah dalam menghina performa pemain pemain mereka. Cacian dan hinaan terhadap pemain di italia bukan lagi hal baru.
Meski dua tim ini saling serang dan berusaha menciptakan peluang terjadinya gol pada babak kedua, namun hingga peluit akhir kedudukan tak berubah. Satu gol uruguay menjadi penentu yang memaksa italia angkat koper untuk menyusul Spanyol dan Inggris yang lebih dulu hancur. Dengan kekalahan ini maka italia harus mengulang kesalahan yang sama sebagaimana pernah terjadi pada piala dunia di tahun 2010
Bahkan hasil laga uruguay dengan italia ini dalam pandangan pengamat menjadi satu evaluasi penting jika eropa bukan lagi benua yang menjadi raja sepakbola dunia. Italia , mantan juara piala dunia harus pulang lebih awal, bahkan untuk lolos dari babak penyisian grup saja mereka mengalami kegagalan. Demikian pula Inggris dan spanyol tak mampu berbuat banyak meski segudang pemain bintang ada di dalamnya.
Selamat untuk kemenangan uruguay yang telah sukses menekuk salah satu raksasa bola dari benua eropa. Semoga hasil itu akan terus memotivasi tim tim dari luar eropa untuk merebut piala dunia di tahun 2014.