Domain Gratis Indonesia Yang Berbahaya

Beberapa waktu lalu penulis pernah memiliki blog dengan domain dan hosting gratis dari pressku, tetapi karena kebijakan pemilik sering berubah membuat penulis malas untuk membuat blog disana. Karena layanan blog seperti itu berbahaya dan merugikan user, baik dilihat dari kerugian waktu, pikiran, dan biaya akses internet. Dulunya blog dengan domain gratis itu telah terisi tulisan 50 posting original, dengan panjang tiap tulisan di atas 350 kata, semua tulisan penulis buat di warnet dan kalau dihitung menghabiskan uang di atas 900rb. Semua posting dibuat original dengan gaya penulisan unik tentunya, nah entah apa tujuan dari admin gratisan itu hingga posting lenyap dan yang lebih aneh kini blog tersebut dipakai oleh seorang blogger dan dijadikan lahan backlink untuk blogs.unpac.ac.id/tabletandroid. He he, kalau penulis akan malu bukan main jika bertindak seperti itu, sebab itu sama saja MERAMPAS kerja keras orang lain. Harimau saja tak pernah tega membunuh sesama harimau, tetapi kadang manusia tega berbuat hal hal tidak etis yang melebihi perilaku binatang. Domain gratis di satu sisi memang memberi keuntungan, tetapi kita harus teliti dan tidak asal memakai layanan gratisan. Kalau hanya untuk iseng mungkin tak masalah, tetapi bagi blog yang kiti isi dengan banyak pengorbanan tentu terasa begitu menyakitkan. Pressku benar benar mengecewakan dan yang lebih mengecewakan lagi jika blogs.unpad.ac.id/tabletandroid tetap memakai sebuah blog yang dulu pernah penulis optimasi dengan susah payah. Sampai kapanpun saya tak pernah mengikhlaskan jerih payah dinikmati oleh orang lain. Penulis yakin seyakin yakinnya jika semua perbuatan jahat akan dibalas oleh Tuhan tanpa perlu menunggu waktu. Kita sesama blogger hendaknya punya rasa malu, bisa memposisikan diri pada situasi yang tepat. Ha ha... kemarin si blogs.unpad.ac.id/tabletandroid juga tak berani langsung mengisi tulisan untuk bahan backlink, tetapi mendekati kontes acer berakhir, dia membuat tambahan backlink dengan memakai blog yang dulu penulis optimasi. Kalau saya sekali lagi malu jika berbuat begitu, malu pada diri sendiri dan juga malu pada pemiliknya. Atau mungkin begini wajah kita, selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai hasil terbaik? He he... ya kalau memang mau terus dipakai itu sich terserah, asal jangan digunakan untuk hal hal yang berbau penipuan. Tapi jika anda memang seorang muslim pasti akan MALU beribu malu merampas keringat dan kerja keras anak yatim. Malu itu keren