Telekuis dengan hadiah 1 juta untuk pemenang pada tiap periode selalu ditayangkan oleh salah satu televisi di Indonesia. Acara seperti itu hampir selalu ada untuk laga laga berkelas dunia di bidang sepakbola atau jenis olahraga lainnya. Namun yang paling sering adalah telekuis untuk memeriahkan ajang piala dunia , piala eropa atau pertandingan antar liga ternama di dunia.
Jika anda menyaksikan langsung telekuis berhadiah mulai satu juta rupiah itu tampaknya begitu mudah, karena pertanyaan yang disajikan termasuk sangat umum, bahkan anak kecil juga akan mampu untuk menjawab pertanyaan yang disajikan. Namun kemudahan pertanyaan tak akan dirasakan oleh siapa saja yang tak mampu menelpon pada acara telekuis yang digelar.
Untuk masuk ke saluran telepon yang disediakan tak akan mudah, bahkan sebagian besar pemirsa mulai bertanya tanya sebenarnya acara telekuis piala dunia 2014 itu benenar atau sekedar akal akalan saja ? Ini dapat terjadi karena setiap kali mereka hendak masuk maka akan selalu gagal alias tak pernah bisa tersambung.
Ketika pemirsa bertanya hal seperti ini para ahli kemudian memberikan jawaban bahwa memang tidak gampang untuk bisa konek , siapa yang menelpon paling cepat juga belum tentu tersambung dengan nomor saluran telepon yang ada di televisi. Karena pada saat yang sama mungkin ada ribuan atau jutaan orang yang berminat untuk menelpon , sehingga satu pintu diperebutkan oleh jutaan orang yang sama sama ingin masuk.
Sementara beberapa ahli lain mengatakan bahwa acara telekuis piala dunia hanyalah sebuah akal akalan, dimana pemenang atau penelpon sudah disetting sebelumnya. Hal ini cukup masuk akal, karena nama penelpon langsung nongol di layar ketika pertanyaan belum disampaikan, atau beberapa detik si penelpon tersambung maka namanya langsung ada di layar. Yang aneh lagi langsung diberi nama lengkap beserta asal daerahnya. Padahal untuk mengetik kata kata nama dan asal daerahnya pasti juga butuh waktu.
Acara telekuis berhadiah uang tunai memang menarik, namun kalau itu dilakukan dengan akal akalan dan penuh kebohongan maka hanya akan memperburuk citra penyelenggara. Itu tidak lebih dari sebuah bentuk penipuan yang secara hukum juga bisa diperkarakan lebih jauh. Kalau memang acaranya jujur maka jauh lebih baik lewat sistem undian agar semua pemirsa punya kesempatan yang sama untuk menang.
Bahkan jika dilihat dari sponsor yang menjadi pendukung acara telekuis merupakan perusahaan yang terkenal punya reputasi baik, sudah seharusnya mereka menjaga nama baiknya, jangan mempertaruhkan acara yang penuh rekayasa untuk membodohi rakyat Indonesia. Kalau memang akan ada kuis interaktif maka lakukan secara obyektif agar konsumen juga mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih kemenangan.
Jadi kalau pembaca telah berulang ulang menelpon dan jaringan selalu sibuk atau hampir tersambung tetapi tiba tiba putus atau gagal maka jangan pernah kaget, sebab saat ini mencari kejujuran sudah sangat susah, pelanggan dari dulu hingga sekarang belum punya perlindungan yang kuat dan lebih banyak berada pada posisi dirugikan. Semoga tulisan ini berguna dan akan menambah pengetahuan kita semua mengenai pentingnya kejujuran agar reputasi baik tak pernah hancur oleh satu kebohongan kecil. Terima kasih